Selasa, 19 Oktober 2010

Cegah dan Kendalikan Diabetes

Mengingat bahaya dan komplikasi yang dapat disebabkan penyakit diabetes, maka menghindari atau mengendalikan kadar gula yang tinggi adalah cara terbaik. Bagaimana caranya?
  • Menurunkan berat badan. Lemak dalam tubuh dapat menyerap insulin.
  • Hindari makanan berlemak, diawetkan atau goreng-gorengan. Sebaliknya, pilih makanan yang berserat tinggi dan glukosa kompleks.
  • Kurangi makanan manis atau yang berkalori tinggi yang mengandung banyak glukosa.
  • Minum banyak air.
  • Berolahraga secara teratur.
  • Hindari stres.
  • Hindari alkohol atau softdrink.
  • Hindari merokok. Penderita diabetes yang merokok bahkan lebih berisiko, karena kebiasaan mereka merusak jantung serta sistem sirkulasi, dan mempersempit pembuluh darah. Sebuah referensi menyatakan bahwa 95 persen amputasi yang berkaitan dengan diabetes dilakukan pada para perokok.
  • Minum obat yang dianjurkan dokter untuk menurunkan kadar gula.
  • Bagi penderita diabetes tipe 1, pemberian insulin secara teratur perlu diberikan melalui terapi insulin.
Obat penyembuh diabetes memang tidak ada, tetapi dengan mengendalikan gula dalam darah, seseorang dapat terhindar dari bahaya penyakit ini. Mengubah pola makan dan gaya hidup menjadi lebih baik dan lebih sehat harus dijalankan. Orang-orang yang menduga bahwa dirinya menderita diabetes hendaknya memeriksakan diri ke dokter yang telah berpengalaman dalam pencegahan dan penanganan penyakit diabetes.

disadur dari http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/271-diabetes-penyakit-gula.html#bahaya-diabetes

Bahaya Diabetes

Berikut ini beberapa bahaya serius yang diakibatkan diabetes.
  • Komplikasi Jangka Panjang

    Diabetes dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang seperti serangan jantung, stroke, kebutaan akibat glukoma, penyakit ginjal, dan luka yang tidak dapat sembuh hingga infeksi sehingga harus diamputasi. Bahkan taraf yang paling mengerikan adalah kematian. Komplikasi-komplikasi ini disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah, kerusakan saraf, dan ketidaksanggupan tubuh melawan infeksi. Namun, tidak semua penderita diabetes mengalami masalah-masalah jangka panjang ini.
  • Hipoglikemia

    Walaupun tidak baik bila kadar gula tinggi, tetapi seorang penderita diabetes mellitus atau kencing manis ini dapat pula secara tiba-tiba mengalami gula darah yang sangat rendah di bawah ambang normal yang disebut hipoglikemia. Ini juga sangat berbahaya karena dapat membuat penderitanya gemetar, berkeringat, lelah, lapar, gampang tersinggung, atau bingung atau detak jantung cepat sekali, pandangan kabur, nyeri kepala, tubuh kebas, atau kesemutan di sekitar mulut dan bibir. Bahkan bisa kejang-kejang atau pingsan. Sering kali, menu makanan yang tepat dan waktu makan yang teratur dapat mencegah timbulnya problem-problem itu. Mengkonsumsi glukosa, misalnya sari buah atau tablet glukosa, dapat menaikkan kembali kadar gula darah ke tingkat yang lebih aman hingga makanan lain dapat dikonsumsi.
  • Ketoasidosis

    Jika glukosa tidak dapat diolah dengan baik oleh tubuh, maka lemak dan protein dalam tubuh dimanfaatkan oleh tubuh untuk dijadikan energi. Namun saat tubuh membakar lemak, terbentuklah sisa pembakaran yang disebut keton. Keton menumpuk dalam darah dan mengalir ke dalam air seni. Karena keton ini lebih asam daripada jaringan tubuh yang sehat, kadar keton yang tinggi dalam darah dapat menyebabkan terjadinya kondisi serius yang disebut ketoasidosis. Gejala awal dari ketoasidosis diabetikum adalah rasa haus dan sering kencing, mual, muntah, lelah dan nyeri perut (terutama pada anak-anak). Pernafasan menjadi dalam dan cepat karena tubuh berusaha untuk memperbaiki keasaman darah. Bau nafas penderita tercium seperti bau aseton. Ketoasidosis diabetikum bisa berkembang menjadi koma, kadang dalam waktu hanya beberapa jam.
disadur dari http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/271-diabetes-penyakit-gula.html#bahaya-diabetes

Apakah Anda Terkena Diabetes?

Meski gejala-gejala tadi bisa menunjukkan seseorang menderita diabetes, namun cara terbaik untuk memastikan apakah Anda mengidap diabetes atau tidak adalah dengan melakukan pengecekan. Apa saja yang bisa dilakukan untuk mengetahui apakah Anda menderita diabetes? Berikut ini beberapa alternatif yang bisa Anda lakukan baik secara pribadi atau tes di klinik.

Berapa kadar gula yang normal?

Kadar gula setelah puasa:
Normal: di bawah 100 mg/dl
Pradiabetes: 100 - 126 mg/dl
Diabetes: di atas 126 mg/dl

Kadar gula 2 jam setelah makan:
Normal: di bawah 140 mg/dl
Pradiabetes: 140 - 200 mg/dl
Diabetes: di atas 200 mg/dl

Tes darah

Biasa dilakukan di laboratorium, yang dites adalah darah saat puasa dan postprandial. Sebelum melakukan tes, Anda harus berpuasa selama 12 jam. Kadar gula yang normal selama berpuasa adalah di bawah 100 mg/dl. Setelah itu, pengambilan darah akan dilakukan kembali 2 jam setelah makan, bila hasilnya diatas 140 mg/dl dapat berarti Anda menderita diabetes.

Tes Urine

Urine atau air kencing diperiksa kadar albumin, gula dan mikroalbuminurea untuk mengetahu apakah seseorang menderita penyakit ini atau tidak. Tes ini juga dilakukan di laboratorium atau klinik.

Glukometer

Tes ini dapat dilakukan sendiri di rumah bila memiliki alatnya. Caranya adalah dengan menusukkan jarum pada jari untuk mengambil sampel darah. Kemudian sampel darah diletakkan ke dalam celah yang tersedia pada mesin glukometer. Hasilnya tidak terlalu akurat, tetapi dapat digunakan untuk memantau gula bagi penderita agar apabila ada indikasi gula tinggi dapat segera melakukan pengecekan di laboratorium dan menghubungi dokter. Alat glukometer terkini sudah dirancang begitu mudah digunakan dan tidak menimbulkan rasa sakit saat mengambil sampel darah.

di sadur dari http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/271-diabetes-penyakit-gula.html#bahaya-diabetes

Gejala Diabetes

Karena kekurangan insulin dan memiliki kadar gula yang tinggi dalam darah, maka beberapa gejala yang umum bagi penderita diabetes baik tipe 1 maupun tipe 2. Apabila Anda mengalami beberapa gejala tersebut, ada baiknya Anda melakukan pengecekan untuk mengetahui kadar gula darah. Secara umum, beberapa gejala yang terjadi antara lain:
  • Sering buang air kecil
  • Sering merasa sangat haus
  • Sering lapar karena tidak mendapat cukup energi sehingga tubuh memberi sinyal lapar
  • Penurunan berat badan secara tiba-tiba meski tidak ada usaha menurunkan berat badan. Hal ini karena sewaktu tubuh tidak dapat menyalurkan gula ke dalam sel-selnya, tubuh membakar lemak dan proteinnya sendiri untuk mendapatkan energi.
  • Sering kesemutan pada kaki atau tangan.
  • Mengalami masalah pada kulit seperti gatal atau borok.
  • Jika mengalami luka, butuh waktu lama untuk dapat sembuh.
  • Perubahan perilaku seperti mudah tersinggung. Penyebabnya karena penderita diabetes tipe 1 sering terbangun pada malam hari untuk buang air kecil sehingga tidak dapat tidur nyenyak.
  • Mudah merasa lelah.
disadur dari http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/271-diabetes-penyakit-gula.html#bahaya-diabetes

Diabetes Tipe 2

Penyakit diabetes tipe 2 sering juga disebut Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus atau Diabetes Mellitus Tanpa Bergantung pada Insulin. Berbeda dengan diabetest tipe 1, pada tipe 2 masalahnya bukan karena pankreas tidak membuat insulin tetapi karena insulin yang dibuat tidak cukup. Kebanyakan dari insulin yang diproduksi dihisap oleh sel-sel lemak akibat gaya hidup dan pola makan yang tidak baik. Sedangkan pankreas tidak dapat membuat cukup insulin untuk mengatasi kekurangan insulin sehingga kadar gula dalam darah akan naik.
Diabetes tipe 2 merupakan jenis diabetes yang sebagian besar diderita. Sekitar 90% hingga 95% penderita diabetes menderita diabetes tipe 2. Jenis diabetes ini paling sering diderita oleh orang dewasa yang berusia lebih dari 30 tahun dan cenderung semakin parah secara bertahap.

Penyebab Diabetes Tipe 2

Penyebab diabetes tipe 2 karena insulin yang dihasilkan oleh pankreas tidak mencukupi untuk mengikat gula yang ada dalam darah akibat pola makan atau gaya hidup yang tidak sehat. Beberapa penyebab utama diabetes tipe 2 dapat diringkaskan sebagai berikut:
  • Faktor keturunan, apabila orang tua atau adanya saudara sekandung yang mengalaminya.
  • Pola makan atau gaya hidup yang tidak sehat. Banyaknya gerai makanan cepat saji (fast food) yang menyajikan makanan berlemak dan tidak sehat.
  • Kadar kolesterol yang tinggi.
  • Jarang berolahraga.
  • Obesitas atau kelebihan berat badan.
Semua penyebab diabetes tipe 2 umumnya karena gaya hidup yang tidak sehat. Hal ini membuat metabolisme dalam tubuh yang tidak sempurna sehingga membuat insulin dalam tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik. Hormon insulin dapat diserap oleh lemak yang ada dalam tubuh. Sehingga pola makan dan haya hidup yang tidak sehat bisa membuat tubuh kekurangan insulin.

Perawatan Diabetes Tipe 2

Perawatan diabetes tipe 2 adalah dengan memaksa fungsi kerja pankreas sehingga dapat menghasilkan insulin lebih banyak. Jika pankreas bisa menghasilkan insulin yang dibutuhkan tubuh, maka kadar gula dalam darah akan menurun karena dapat diubah menjadi energi. Dalam banyak kasus, dapat diobati dengan minum pil, paling tidak pada awalnya, untuk merangsang pankreas agar menghasilkan lebih banyak insulin. Pil itu sendiri bukan insulin.
Namun pankreas bisa lelah menghasilkan insulin jika terus menerus dipaksa. Cara terbaik untuk mengatasi diabetes tipe 2 adalah dengan diet yang baik untuk mengurangi berat badan dan kadar gula, disertai dengan gerak badan yang sesuai.

di sadur dari http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/271-diabetes-penyakit-gula.html#bahaya-diabetes

Diabetes Tipe 1

Penyakit diabetes tipe 1 sering disebut Insulin Dependent Diabetes Mellitus atau Diabetes Mellitus yang Bergantung pada Insulin. Jadi diabetes tipe 1 berkaitan dengan ketidaksanggupan pankreas untuk membuat insulin. Jadi diabetes tipe ini berkaitan dengan kerusakan atau gangguan fungsi pankreas menghasilkan insulin.
Penderita penyakit diabetes tipe 1 sebagian besar terjadi pada orang di bawah umur 30 tahun. Itu sebabnya penyakit ini sering dijuluki diabetes anak-anak karena penderitanya lebih banyak terjadi pada anak-anak dan remaja. Pada diabetes tipe 1, pankreas tidak dapat menghasilkan cukup insulin akibat kelainan sistem imun tubuh yang menghancurkan sel yang menghasilkan insulin atau karena infeksi virus sehingga hormon insulin dalam tubuh berkurang dan mengakibatkan timbunan gula pada aliran darah.

Penyebab Diabetes Tipe 1

Pada diabetes tipe 1, pankreas tidak dapat menghasilkan cukup insulin. Karena kekurangan insulin menyebabkan glukosa tetap ada di dalam aliran darah dan tidak dapat digunakan sebagai energi. Beberapa penyebab pankreas tidak dapat menghasilkan cukup insulin pada penderita diabetes tipe 1, antara lain karena:
  • Faktor keturunan atau genetika. Jika salah satu atau kedua orang tua menderita diabetes, maka anak akan berisiko terkena diabetes.
  • Autoimunitas yaitu tubuh alergi terhadap salah satu jaringan atau jenis selnya sendiri—dalam hal ini, yang ada dalam pankreas. Tubuh kehilangan kemampuan untuk membentuk insulin karena sistem kekebalan tubuh menghancurkan sel-sel yang memproduksi insulin.
  • Virus atau zat kimia yang menyebabkan kerusakan pada pulau sel (kelompok-kelompok sel) dalam pankreas tempat insulin dibuat. Semakin banyak pulau sel yang rusak, semakin besar kemungkinan seseorang menderita diabetes.

Perawatan Diabetes Tipe 1

Karena pankreas kesulitan menghasilkan insulin, maka insulin harus ditambahkan setiap hari. Umumnya dengan cara suntikan insulin. Apakah bisa dengan perawatan secara oral? Tidak bisa, karena insulin dapat hancur dalam lambung bila dimasukkan lewat mulut.
Cara lain adalah dengan memperbaiki fungsi kerja pankreas. Jika pankreas bisa kembali berfungsi dengan normal, maka pankreas bisa memenuhi kebutuhan insulin yang dibutuhkan tubuh.

di sadur dari http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/271-diabetes-penyakit-gula.html#bahaya-diabetes

Apa itu Diabetes?

Setiap makanan yang kita santap akan diubah menjadi energi oleh tubuh. Dalam lambung dan usus, makanan diuraikan menjadi beberapa elemen dasarnya, termasuk salah satu jenis gula, yaitu glukosa. Jika terdapat gula, maka pankreas menghasilkan insulin, yang membantu mengalirkan gula ke dalam sel-sel tubuh. Kemudian, gula tersebut dapat diserap dengan baik dalam tubuh dan dibakar untuk menghasilkan energi.
Indonesia menempati peringkat empat negara dengan jumlah penderita diabetes terbanyak di dunia
Ketika seseorang menderita diabetes maka pankreas orang tersebut tidak dapat menghasilkan cukup insulin untuk menyerap gula yang diperoleh dari makanan. Itu yang menyebabkan kadar gula dalam darah menjadi tinggi akibat timbunan gula dari makanan yang tidak dapat diserap dengan baik dan dibakar menjadi energi. Penyebab lain adalah insulin yang cacat atau tubuh tidak dapat memanfaatkan insulin dengan baik.
Insulin adalah hormon yang dihasilkan pankreas, sebuah organ di samping lambung. Hormon ini melekatkan dirinya pada reseptor-reseptor yang ada pada dinding sel. Insulin bertugas untuk membuka reseptor pada dinding sel agar glukosa memasuki sel. Lalu sel-sel tersebut mengubah glukosa menjadi energi yang diperlukan tubuh untuk melakukan aktivitas. Dengan kata lain, insulin membantu menyalurkan gula ke dalam sel agar diubah menjadi energi. Jika jumlah insulin tidak cukup, maka terjadi penimbunan gula dalam darah sehingga menyebabkan diabetes.
Penyebab penyakit kencing manis atau diabetes tergantung pada jenis diabetes yang diderita. Ada 2 jenis diabetes yang umum terjadi dan diderita banyak orang yaitu diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Perbedaannya adalah jika diabetes tipe 1 karena masalah fungsi organ pankreas tidak dapat menghasilkan insulin, sedangkan diabetes tipe 2 karena masalah jumlah insulin yang kurang bukan karena pankreas tidak bisa berfungsi baik.

di sadur dari http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/271-diabetes-penyakit-gula.html#bahaya-diabetes

Diabetes Mellitus

Nama lengkap diabetes adalah diabetes mellitus yang berarti "gula madu". Istilah "diabetes melitus" berasal dari Bahasa Yunani yang jika diterjemahkan berarti "mengalirkan melalui pipa dengan tekanan atmosfer" dan dari Bahasa Latin yang dapat diterjemahkan menjadi "semanis madu".
Pengertian dari Bahasa Yunani dan Latin menggambarkan diabetes dengan tepat. Karena air melewati tubuh penderita diabetes seolah-olah dialirkan dari mulut lewat saluran kemih dan langsung keluar dari tubuh. Air seni diabetisi (pengidap diabetes) rasanya manis karena mengandung gula. Dulu, salah satu tes untuk diabetes ialah dengan menuangkan air seni sang pasien ke dekat sarang semut. Jika serangga itu mengerumuni air seni, hal ini menunjukkan adanya gula. Itu sebabnya diabetes sering disebut sebagai penyakit kencing manis.

disadur dari : http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/271-diabetes-penyakit-gula.html#bahaya-diabetes

Jumlah Penyakit Gula di Indonesia

Jumlah pengidap diabetes di Indonesia menurut data WHO pada tahun 2009 mencapai 8 juta jiwa dan diprediksi akan meningkat menjadi lebih dari 21 juta jiwa pada tahun 2025. Itu yang membuat Indonesia menempati peringkat empat negara dengan jumlah penderita diabetes terbanyak di dunia. Survey terhadap pengidap diabetes di Jakarta menunjukkan bahwa 1 dari 8 orang mengidap diabetes. Baik pria maupun wanita, tua maupun muda, tinggal di kota maupun desa, memiliki risiko diabetes yang sama. Apa itu diabetes? Bagaimana gejala diabetes? Apa bahaya diabetes sehingga sering dijuluki "Sillent Killer" atau "Pembunuh yang Senyap"? Dapatkah diabetes disembuhkan?

disadur dari : http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/271-diabetes-penyakit-gula.html

Senin, 18 Oktober 2010

Sejarah Sakit Gula

SAKIT GULA ATAU KENCING MANIS
ATAU DIABETES MELLITUS ( DM )

Sejarah :
· Tahun 1621 - 1675 Thomas Willis menyatakan Rasa Manis dalam urine dan Poliuri ( banyak kencing ) dianggap sebagai kelainan ginjal.

· Tahun 1976 Mathew Dobson menyatakan adanya Glikosuria ( Glucose dalam kencing ).
· Tahun 1913 - 1978 Claude Bernard melakukan percobaan binatang beranggapan Diabetes akibat kelainan susunan saraf pusat.
· Tahun 1889 tiga ahli : - Von Mering

- Minkowski

- Strosbourg



Menyatakan hasil penelitian bahwa Pancreotomi ( kelenjar pancreas diangkat lewat operasi ) dapat menyebabkan Diabetes.

Dengan diketahuinya penyebab dari Insulin Dependen Diabetes Mellitus ( IDDM )

adalah tidak adanya sel - sel beta dipankreas, maka penelitian saat ini ditujukan pada penyebab Non Insulin Dependen Diabetes Mellitus ( NIDDM ) serta peranan system saraf pada diabetes, kemajuan Ilmu Genetika dan perkembangan Ilmu Imunologi telah menambah pengetahuan untuk meneliti dan memahami penyebab Diabetes.



· Tahun 1921 Federick Banting dan Charles Best di Kanada menemukan Insulin.
· Tahun 1955 Struktur Formula dan Struktur Fisika Insulin ditemukan oleh Frederick Sanger di Inggris.

Perkembangan pengetahuan mendorong pendekatan, penyakit Diabetes pada anak, dewasa, maupun wanita hamil dengan pola - pola pengobatan terbaru.

Lembaga tertua yang didirikan di Inggris tahun 1934 oleh dr. RD. Lawrence

“ British Diabetic Association “ mengembangkan komunikasi, penulisan - penulisan naskah ilmiah yang selanjutnya diikuti oleh Negara - negara lain didunia.

APAKAH DIABETES ITU ?

Diabetes adalah penyakit akibat dari kurang berfungsinya insulin hingga meningkatkan kadar gula darah ( Hyperglikemia ) yang menyebabkan gangguan metabolisme.

Hal tersebut terjadi karena kekurangan insulin atau adanya faktor - faktor yang menghambat kerja insulin.
Diagnosa DM saat ini ditegakkan dengan tanda - tanda sebagai berikut :

· Mudah lelah
· Mudah lapar
· Sering haus
· Sering buang air kecil / kencing
· Menurunnya berat badan
· Luka yang susah sembuh
· Untuk ibu hamil taksiran BB Janin yang terlalu besar / berat badan bayi lahir besar

Pemeriksaan penunjang dengan pemeriksaan Laboratorium kadar :

1. Gula Darah
- Sesudah Puasa 10 jam : 80 - 120 mg/dl
- 2 jam sesudah makan : < 130 mg/dl
- Acak ( random ) : 130 - 160 mg/dl

2. Gula dalam urine : Positif

3. Pemeriksaan HbA1C ( Glikohemoglobin )

HbA1C merupakan ikatan antara gula dan HB ( Haemoglobin ).
Pemeriksaan HbA1C ini mampu menggambarkan kadar glucose rata - rata dalam
jangka 1 - 3 bulan sebelumnya yaitu sesuai dengan umur sel - sel darah merah

HbA1C : 4 - 6 = Baik
6 - 8 = Sedang
> 8 = Jelek

Pengendalian Diabetes

Dengan berkembangnya ilmu kedokteran, penderita Diabetes sebenarnya tidak perlu khawatir terhadap penyakitnya, asal dapat mengendalikan kadar glucose darah normal atau mendekati normal, sebab bila tidak terkendalikan kadar glucose dalam darah dapat menyebabkan komplikasi akut maupun kronis yang membahayakan atau setidaknya menurunkan kenyamanan hidup penderita dan menyengsarakan dalam jangka waktu lama.

Pengendalian yang dianjurkan sebagai berikut :

A. Memeriksa kadar glucose darah dan urine secara rutin.
B. Olah raga teratur dan terukur.
C. Bila sudah kena gunakan obat - obatan OAD ( Obat Anti Diabetes ) secara tepat atau

insulin suntikan bila sudah ada gejala resistensi terhadap OAD.
Diit yang dianjurkan oleh ahli Gizi ( Persatuan Ahli Gizi Indonesia ) terdiri dari komposisi :

- Karbohidrat 68 %
- Lemak 20 %
- Protein 12 %
- Karbohidrat diberikan antara 110 - 2500 kalori
- Gula murni tidak diperbolehkan ( kecuali untuk mengatasi kasus hypoglikemia )
- Makanan cukup protein, mineral dan vitamin

Disamping itu juga dianjurkan diit berserat tinggi dari sayuran , karena dapat menekan kadar gucose darah sesudah makan dan menekan kadar kolesterol darah.

Prinsip diit ini bertujuan :

1. Menjaga glucose darah mendekati normal
2. Menjaga berat badan
3. Menekan timbulnya penyakit komplikasi
4. Menjaga kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah

Semua bahan makanan boleh diberikan dalam jumlah yang telah ditentukan kecuali gula murni seperti terdapat pada :

- Gula pasir, gula jawa, gula batu
- Sirup, jelly, buah yang diawetkan dengan gula
- Susu kental manis, minuman botol ringan manis dan es krim
- Kue - kue manis, dodol, cake
- Abon, dendeng
- Buah - buahan yang kurang manis bisa dikonsumsi secukupnya misalnya :
Papaya, salak, pisang, apel, tomat, semangka.

- Buah - buahan yang manisnya berlebihan dihindari misalnya :
Sawo, nanas, rambutan, durian, nangka, anggur, mangga

Pengaturan keperluan kalori perhari

· Kurus : BB x 40 - 60 kalori
· Normal : BB x 30 kalori
· Gemuk : BB x 20 kalori
· Obesitas : BB x 10 - 15 kalori

BB ( kg )

BMI ( Body Mass Index ) = TB2 ( meter )
Kurus ( Underweight ) = < 20 kg/m
Normal = 20 - 25 kg/m
Gemuk ( Overweight ) = 25 - 30 kg/m
Obesitas = > 30 kg/m

Olah raga

· Program olah raga yang secara perlahan - lahan ditingkatkan intensitasnya amat berfaedah bagi penderita diabetes tipe 2 ( tipe dewasa ) / NIDDM

Yang terpenting olah raga dilakukan secara teratur 3 - 4 kali perminggu dengan intensitas yang sesuai dengan kondisi pasien.

Olah raga yang berulang - ulang dan regular lebih efektif dari pada yang tinggi intensitasnya tapi jarang dilakukan.

· Tujuan olah raga adalah :

1. Memecah gula darah yang tinggi digunakan sebagai tenaga
2. Sel - sel otot dan organ hati lebih peka terhadap insulin sehingga organ dapat menggunakan glucose lebih efektif.

Obat anti Diabetes
· OAD ( Oral Anti Diabetes )
· Insulin suntikan ( Serahkan saja pada dokter )

Komplikasi Diabetes Mellitus
- Mata : Retinopathy Orabetica Buta
- Ginjal : Nephopathy sampai ke Gagal Ginjal ( CRF )
- Jantung : Penyakit Jantung Koroner ( PJK )
- Saraf : Neuropathy Diabetica Hilang rasa, semutan
- Luka : Ganggren
- Aktifitas sexual : Impotensi

Demikian sekilas info tentang “ Sakit Gula / Kencing Manis / Gerah Gendis ( Jawa ) / Diabetes Mellitus ( DM ) ”.

Semoga bermanfaat, amin ….

Terima kasih
di sadur dari : http://archive.kaskus.us/thread/961016

Jumat, 15 Oktober 2010

Info Sakit Gula dr tanyasaja.detik.com

Sebab sakit gula prinsipnya adalah keseimbangan antara "input" dengan "output" gula terganggu. Kalo input berlebih, tapi bisa dimanfaatkan tubuh --> hasilnya bisa ok-ok saja. Kalo input kurang ato biasa-biasa saja tapi tubuh gak bisa manfaatin gula (baca : glukosa)--> hasilnya juga bisa tidak baik2 saja. Jadi sakit gula ato enakan kita bilang diabetes melitus -- DM -- sebabnya bisa banyak faktor.
Input yang berlebihan biasanya karena konsumsi glukosa yang berlebihan ato konsumsi makanan yg punya indeks glikemik yg tinggi (kalo kata iklan --- "karbo lagi karbo lagi"), stres dan obat jg bisa. "Stres" baik fisik atopun psikis bisa memicu tubuh untuk memproduksi hormon stres (biasanya kortisol) berlebihan, sehingga tubuh bisa bekerja lebih keras untuk memenuhi energi yg dibutuhkan, dengan memanfaatkan cadangan makanan di tubuh kita. Obat yg bisa bikin glukosa tubuh tinggi antara lain kortikosteroid (co: prednison)biasanya yg dikonsumsi lama.
Output/ pemanfaatan yg kurang bisa karena banyak sebab, intinya jika jaringan terutama otot tidak bisa memanfaatkan glukosa. Bisa karena insulin yg diproduksi kurang, ato jaringan sudah tidak peka terhadap insulin, sehingga tdk bisa make insulinnya. Produksi insulin antara lain berhubungan dengan penyakit yang dibawa sejak lahir, kerusakan pankreas (yg memproduksi insulin), ato gen/bakat/ keturunan. Jaringan tdk bisa manfaatin insulin antara lain karena kurang olah raga. Begitu kira-kira...

Ada 2 macam peny gula darah (Kencing Manis) :
  1. Type KM yg ketergantungan insulin, ini biasanya bawaan, dari lahir, atau juga org yg mengalami peny pada pangkreas (mis : tumor atau trauma yg merusak fungsi pangkreas). Jadinya pemberian insulin harus rutin dan seumur hidup.
  2. KM tidak tergantung insulin. Ini disebabkan oleh pola hidup yang jelek mis :
  3. Kurang olah raga (olah raga membuat gula/glukosa masuk secara aktif ke dalam sel dengan sedikit insulin hingga pangkreas tidak perlu bekerja keras memproduksi insulin)
  4. Pola makan berlebih
  5. Obesitas. Cadangan lemak sewaktu diperlukan u dirubah menjadi eneri, tapi membutuhkan lebih banyak insulin. Ini yg membuat org obesitas punya resiko lebih tinggi menderita KM.
  6. Keturunan. Riwayat klg menderita KM. Ini masih fifty2, krn tergantung pola hidup juga, tapi akan menambah kemungkina terkena bila dibarengi pola hidup juga.
 di sadur dari http://tanyasaja.detik.com/pertanyaan/94313-apa-penyebab-penyakit-gula-

Info Diabetes atau Penyakit Gula

Manusia perlu makan. Lalu makanan itu dapat terdiri dari karbohidrat, protein dan lemak. Glukosa adalah unit satuan karbohidrat yang terkecil. Dalam tubuh manusia, glukosa dipergunakan untuk membentuk energi. Jika berlebih maka tugas insulin, suatu enzim dalam tubuh manusia, untuk menyimpan kelebihan gula dalam darah ke bentuk cadangan di hati, otot dan organ lainnya.

Jika proses diatas berlangsung seimbang, maka kelebihan glukosa dalam tubuh manusia tidak akan menimbulkan penyakit. Tapi jika kadar insulin rendah, atau insulin tidak diproduksi maka ini dapat menyebabkan kadar glukosa menumpuk dalam darah atau yang lebih dikenal dengan sakit gula.

Sakit gula, atau yang dalam istilah medis dikenal dengan diabetes melitus, bisa dialami siapa saja, baik yang kurus atau yang gemuk, baik yang muda atau yang tua, baik wanita atau pria. Diabetes melitus (yang selanjutnya disingkat DM), seperti halnya penyakit lain, juga menimbulkan gejala. Gejala tersebut ada yang khas, atau disebut juga gejala klasik, dan gejala yang tidak khas.

Gejala klasik dari DM antara lain berat badan menurun, banyak buang air kecil (poliuria), banyak minum (polidipsi) dan banyak makan (polifagi). Gejala tidak khas dapat berupa kesemutan, gangguan penglihatan, gatal, gangguan ereksi atau keputihan.
Disamping itu, didapatkan juga beberapa faktor yang berpotensi mengakibatkan seseorang menderita DM. Faktor-faktor tersebut dikenal dengan faktor risiko DM, diantaranya:

1. usia > 45 tahun
2. kegemukan
3. hipertensi
4. riwayat keluarga DM
5. riwayat melahirkan bayi dengan BB > 4kg
6. riwayat DM pada saat kehamilan
7. penderita PJK (penyakit jantung koroner), TBC, hipertiroidisme
8. kadar lipid yang tinggi

Berdasarkan patofisiologinya DM terbagi menjadi 2 tipe, yaitu DM tipe 1 dan DM tipe 2 (yang selanjutnya akan dibahas lebih banyak). DM tipe 1 diakibatkan kerusakan dari sel-sel penghasil insulin sedang DM tipe 2 dikarenakan resistensi insulin ataupun berkurangnya sekresi insulin. Selain dua kelompok besar DM tadi, dikenal juga DM tipe lain (yaitu akibat obat, akibat infeksi, akibat imunologi dll) serta DM pada saat kehamilan.

***

Jika seseorang memiliki gejala diatas, atau memiliki faktor risiko DM, disarankan untuk memeriksa kadar gula darahnya. Kadar gula darah puasa yang normal adalah <110 mg/dl dan kadar gula darah sewaktu yang normal adalah <200 mg/dl. Jika pada saat pemeriksaan didapatkan kadar gula darah puasa ≥110 mg/dl atau kadar gula darah sewaktu ≥200 mg/dl, dapat dilakukan pemeriksaan ulang untuk kemudian ditegakkan diagnosis pada orang tersebut.

***

Bagaimana menegakkan diagnosis DM?
Jika seseorang memiliki gejala klasik DM maka gula darah sewaktu ≥200 mg/dl atau gula darah puasa ≥126 mg/dl sekali saja cukup untuk menegakkan diagnosis DM.
Jika keluhan tidak khas, perlu 2 kali pemeriksaan gula darah yang menunjukkan gula darah sewaktu ≥200 mg/dl atau gula darah puasa ≥126 mg/dl.

Lalu apa yang bisa dilakukan jika telah terdiagnosa DM?
Yang harus dilakukan adalah kelola kadar gula darah yang berlebih dalam tubuh kita

Mengapa pengelolaan kadar gula darah harus dilakukan?
Hal ini dilakukan untuk mencegah komplikasi yang mungkin timbul, baik itu komplikasi akut ataupun komplikasi menahun.
Komplikasi akut antara lain :
Hipoglikemi
Gejala hipoglikemia:
* Lapar, mual, tekanan darah turun
* Lemah, lesu, sulit bicara
* Keringat dingin
* Tidak sadar dengan atau tanpa kejang
Komplikasi akut lainnya adalah terjadinya penurunan kesadaran yang tiba-tiba (pingsan) atau yang dalam istilah medis dikenal dengan keadaan koma diabetikum.
Sedangkan komplikasi menahun dapat mengenai mata (retinopati diabetikum), ginjal (gagal ginjal), persarafan (neuropati), pencernaan (diare, konstipasi), saluran kemih (disfungsi seksual), jantung(gagal jantung) dan ekstrimitas (ulkus)

Kapan pengelolaan kadar gula darah harus dilakukan?
Sedini mungkin, setelah terdiagnosa sebagai penderita DM

Bagaimana pengelolaan kadar gula darah yang baik?
Hal ini dapat dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

1. Perencanaan makan
Makan dianjurkan seimbang dengan komposisi energi dari karbohidrat 60-70%, protein 10-15%, lemak 20-25%.
Prinsip perencanaan makanan
* Tidak ada makanan yang dilarang, hanya dibatasi sesuai kebutuhan (tidak berlebih).
* Menu sama dengan menu keluarga, gula dalam bumbu tidak dilarang.
* Serta teratur dalam jadwal, jumlah dan jenis makanan (3J)
Prinsip pembagian porsi makanan sehari-hari
* Disesuaikan dengan kebiasaan makan dan diusahakan porsi tersebar sepanjang hari.
* Disarankan porsi terbagi (3 besar dan 3 kecil):
1. makan pagi –makan selingan pagi
2. makan siang –makan selingan siang
3. makan malam-makan selingan malam
(hal ini untuk mencegah terjadinya hipoglikemia terutama bagi yang menggunakan insulin kerja panjang)

2. Latihan jasmani

Manfaat latihan jasmani:
* Menurunkan kadar gula darah (dengan mengurangi resistensi insulin, meningkatkan sensivitas insulin)
* Menurunkan berat badan
* Mencegah kegemukan
* Mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi
Olaharaga yang bisa dilakukan diantaranya jogging, berlari, renang, bersepeda. Latihan yang dilakukan sebaiknya dilakukan berkesinambungan, dipilih yang berirama yaitu otot-otot berkontraksi dan relaksasi secara teratur, dilakukan selang seling antara gerak cepat dan gerak lambat, misal: jogging diselingi jalan, jalan cepat diselingi jalan lambat
Dan latihan dilakukan secara bertahap sesuai kemampuan dari intensitas ringan sampai sedang hingga mencapai 30-60 menit. Latihan hendakanya dilakukan 3x dalam seminggu
Yang perlu diperhatikan sebelum memulai latihan:
* Kenakan sepatu yang sesuai
* Beri asupan makanan dan cairan yang cukup
* Lakukan peregangan dan pemanasan saat memulai dan mengakhiri selama 5-10 menit
* Hindari berlatih pada suhu terlalu panas/dingin
* Jangan teruskan bila ada gejala hipoglikemia
Strategi menghindari hipoglikemia:
* Periksa glukosa darah sebelum dan sesudah latihan dalam kurn waktu 30 menit untuk Mengetahu gula darah stabil atau tidak
* Latihan sebaiknya dilakukan 1-3 jam setelah makan

3. Menggunakan obat penurun gula darah

Berbagai jenis obat dengan berbagai efek kini dapat kita temui di kalangan masyarakat. Pemakaiannya bertahap mulai dari obat yang diminum hingga penggunaan insulin. Penggunaan insulin biasanya dilakukan oleh penderita DM tipe 1, dimana insulin sama sekali tidak dihasilkan tubuh. Sedangkan pada penderita DM tipe 2, dimana defek terletak pada fungsi insulin bukan pada jumlah insulin, penggunaan insulin biasanya dilakukan setelah efek yang diinginkan tidak dapat dicapai hanya dengan menggunakan obat yang diminum.

(diambil dari Pengelolaan Diabetes Melitus Tipe 2 dan Harrison's Manual of Medicine)
di sadur dari http://pensilwarna.blogspot.com/2007/04/diabetes-melitus_16.html

Diabetes atau Penyakit Gula

Penyakit Diabetes atau lebih lengkapnya Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit degeneratif yang memerlukan upaya penanganan yang tepat dan serius. Orang-orang biasanya menyebutnya dengan penyakit gula.

Diabetes Mellitus itu didefinisikan sebagai penyakit dimana tubuh penderita tidak bisa secara otomatis mengendalikan tingkat gula (glukosa) dalam darahnya. Penderita diabetes tidak bisa memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup, sehingga terjadi kelebihan gula di dalam tubuh. Kelebihan gula yang kronis di dalam darah (hiperglikemia) ini menjadi racun bagi tubuh.

Tipe Diabetes
1. Diabetes Tipe I (IDDM/ tergantung insulin)
Seseorang dikatakan Diabetes tipe I, jika tubuh perlu pasokan insulin dari luar. Hal ini disebabkan karena sel-sel beta dari pulau-pulau Langerhans telah mengalami kerusakan, sehingga pancreas berhenti memproduksi insulin. Kerusakan sel beta tersebut dapat terjadi sejak kecil ataupun setelah dewasa.

2. Diabetes Tipe II (NIDDM/ tidak tergantung insulin)
Diabetes tipe II terjadi jika insulin hasil produksi pancreas tidak cukup atau sel lemak dan otot tubuh menjadi kebal terhadap insulin, sehingga terjadi gangguan pengiriman gula ke sel tubuh. Biasanya orang yang terkena penyakit diabetes tipe ini yaitu orang dewasa.

Gejala – Gejala Diabetes
Diabetes tipe I muncul secara tiba-tiba pada saat usia anak-anak (di bawah 20 tahun), sebagai akibat dari adanya kelainan genetika, sehingga tubuh tidak dapat memproduksi insulin dengan baik. Gejala untuk diabetes tipe I, antara lain :
• Berat badan menurun
• Kelelahan
• Penglihatan kabur
• Sering buang air kecil
• Terus menerus lapar dan haus
• Meningkatnya kadar gula dalam darah dan air seni

Sedang untuk gejala-gejala diabetes tipe II muncul secara perlahan-lahan sampai menjadi gangguan yang jelas, dan pada tahap permulaannya sama seperti gejala diabetes tipe I.

Penyebab Diabetes
Penyebab utama diabetes di era globalisasi adalah adanya perubahan gaya hidup (pola makan yang tidak seimbang, kurang aktivitas fisik). Selain itu, adanya stress, kelainan genetika, usia yang semakin lama semakin tua dapat pula menjadi salah satu faktor penyebab timbulnya penyakit diabetes.

Pencegahan Diabetes
Penyakit diabetes dapat dicegah dengan merubah pola makan yang seimbang (hindari makanan yang banyak mengandung protein, lemak, gula, dan garam), melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari (berenang, bersepeda, jogging, jalan cepat), serta rajin memeriksakan kadar gula urine setiap tahun.
 
artikel ini di sadur dari 
http://perpustakaan-online.blogspot.com/2008/05/diabetes-atau-penyakit-gula.html

Kamis, 14 Oktober 2010

Obat Sakit Gula

Assalamualaikum wr wb,

bagi Teman-teman yang sedang mengalami sakit gula,
insyallah bisa di sembuh kan dengan meminum ramuan tradisional
untuk daerah medan sekitarnya
silahkan menghubungi 081265633688